Sumatra utara di dominasi oleh beragam grup dari suku etnis Batak yang tempat asalnya berpusat di danau Toba dan di tengah-tengahnya terbentang pulau Samosir. Dari pulau inilah legenda menceritakan asal dari nenek moyang suku Batak. Batak dibagi menjadi enam grup : Toba, karo, pakpak, simalungun, mandaling dan angkola.

Ulos dikenal sebagai pakaian adat Batak atau kadang disebut uis yang artinya selimut. Ukuran ulos bervariasi, lebarnya 80 sampai dengan 150 sentimeter, dan panjangnya 200 sampai 350 sentimeter. Dipakai oleh pria dan wanita sebagai sarung atau selendang, dan syal-syal kecilnya dikenakan di kepala.


Suku Batak menggunakan teknik lungsi ikat dan teknik tambahan pakan, untuk wilayah utara kebanyakan membuat lungsi ikat dan bagian selatan mereka membuat ulos dengan tambahan ikat pakan. Suku Mandaling tidak membuat tenun ikat. Suku Batak Karo dikenal lebih baik dalam teknik tenun tambahan pakan dengan menggunakan benang emas dan silver di bahan yang berwarna dasar merah.

Beberapa ikat bisa dilihat dikenakan sebagai slayer oleh perempuan-perempuan di karo. Bahan pakaian dari batak bagian utara, cenderung lebih berwarna dikarenakan lebih banyak penggunaan dalam serat sintetis, sementara itu dibatak bagian selatan cenderung lebih tradisional dari cara pemrosesan dalam memintal, pencelupan benang menggunakan pewarna alami.



Banyak pakaian terbuat dari warna-warna gelap, seperti warna dasar tradisional seperti merah gelap, biru gelap, dan hitam. Beberapa pakaian juga menggabungkan manik-manik sebagai pernik. Orang-orang mulai sering mengenakan ulos yang bertuliskan bahasa Roma yang berarti harapan baik yang tertenun dalam tulisan selamat pakai (happy wearing).


Making ulos fabric video


Y.M.S

Referensi: 

Tenun - Handwoven textile of Indonesia

Legacy in cloth

Wikipedia.org